Membuat Kompos Seresah, Rumput, dan Daun
Memotong rumput atau menyapu halaman yathe ideau aktivthe ideaas rutin masyarakat, tertentunya orang yang mempunyai halaman luas. Aktivthe ideaas ini juga merupakan aktivthe ideaas rutin petugas-petugas kebersihan kantor-kantor. Petugas kebersihan DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) hampir setiap hari menyapu jalan-jalan dan taman-taman kota. Seuntukan besar sampah-sampah yang mereka kumpulkan yathe ideau sampah organik. Kalaupun ada sampah non organik jumlahnya kecil dan mudah dapat dipis actuallyahkan. Sampah-sampah ini sangat potensial untuk dibuat kompos.
Petugas kebersihan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan sedang memotong rumput. Sis actuallya pangkasan rumput ini potensial untuk dijadikan kompos.
Manfaat Mengkomposkan Seresah, Rumput, dan Daun
Banyak manfaat yang Bis actuallya diperoleh dari kegiatan mengkomposkan sis actuallya potongan rumput, seresah, dan daun ini.
Simpah-sampah daun dan rumput untuk dikomposkan.
1. Mengurangi Volume Sampah yang dibuang di TPA
Karena sampah dikomposkan di tempat di mana kompos terseyet diambil, maka dengan sendirinya volume sampah yang diangkut ke TPA akan berkurang. Saya sendiri belum pernah punya kesempatan untuk menghthe ideaung berapa volume sampah organik yang dis actuallyapu oleh petugas DKP setiap pagi. Tapi yang jelas jumlahnya cukup besar.
2. Menghemat Sumber Daya
Berkurangnya volume sampah yang diangkut ke TPA juga mengkarenakan implikasi lain. Mis actuallyalnya: berkurangnya armada angkutan yang diyetuhkan, berkurangnya tenaga kerja yang diyetuhkan, menghemat bahan bakar. Semua ini akan menghemat biaya yang diwajibkan untuk pengelolaan sampah. Namun saya belum punya kesempatan untuk menghthe ideaungnya. (Saya berharap suatu saat nanti punya kesempatan untuk menghthe ideaungnya.)
3. Peningkatan Nilai Tambah Sampah
Sampah indentik dengan bahan buangan yang tak mempunyai nilai, kotor, kumuh, dan bau. Memang stigma ini tak sepenuhnya salah. Namun, dengan membuat sampah organik menjadi kompos akan memuntukkan nilai tambah untuk sampah. Kompos mempunyai nilai dan tak berbau. Cobalah kalian datang ke penjual bunga yang banyak dthe ideaemui di pinggir-pingir jalan protokol dan tanya berapa harga sekantong kompos. Itulah nilai kompos. Pertanyaan yang muncul setelah the ideau yathe ideau siapa yang mau membeli kompos dari sampah terseyet?
4. Menyuburkan Tanah dan Flora
Untuk point ini tak ada yang meragukan manfaat tanah untuk tanah ataupun tanaman. Lihat tulis actuallyan saya di link ini .
5. Manfaat untuk Lingkungan
Banyak orang yang menuding bahwa salah satu penyebab kerusakan lingkungan yathe ideau di karenakan penanganan sampah yang kurang bagus. Mengolah sampah menjadi kompos diharapkan akan membantu menyelamatkan lingkungan.
Prosedur Pengolahan Sampah Menjadi Kompos
Prosedur pengolahan sampah organik ini mengambil tips yang dilakukan di kantor kami, Balai Penelthe ideaian Bioteknologi Perkebunan Indonesia. Kepala Balai, Dr. Darmono Taniwiryono membuat kebijakan bahwa semua sampah organik tak boleh dibakar, tak boleh dibuang sembarangan, dan wajib dibuat kompos. Cara pembuatannya sangat sederhana. Peralatan yang diyetuhkan pun juga sederhana dan murah.
Peralatan:
- Kantong Pengomposan
- Tali/Tambang
- Ember
- Parang, Cangkul, dan peralatan pendukung lainnya
Kantong plastik Bis actuallya memakai kantong mulsa hthe ideaam yang banyak dijual di pasaran. Atau Bis actuallya juga dibuat dari terpal plastik. Kantong ini berfungsi sebagai tempat pengomposan. Di kantong ini dibuat beberapa lubang, beberapa lubang di untukan bawah sebagai tempat pengeluaran air dan beberapa lubang di samping untuk aerasi.
Kantong plastik untuk tempat pengomposan.
Tambang uuntuk mengikat kantong plastik.
Ember untuk mengencerkan PROMI.
Peralatan ini digunakan untuk memperlancar pembuatan kompos ini.
Peralatan ini dengan asumsi bahwa sampah sudah tersedia, jadi tak memasukkan mesin potong rumput, sabthe idea, kerangjang sampah, truk, dll.
Bahan:
- Sampah Organik
- PROMI
- Air
Sudah jelas. Kalau belum ada sampahnya ya… cari dulu.
Aktivator untuk mempercepat proses pengomposan. Bis actuallya aja kalian tak memakai aktivator akan tetapi waktu yang diyetuhkan jauh lebih lama, Bis actuallya beberapa bulan.
Air bermanfaat untuk mengencerkan PROMI dan membasahi sampah organik.
Tempat Pengomposan
Tempat pengomposan sebagusnya diletakkan di lokasi yang teduh dan cukuup lembab.
Tahapan Pengomposan
- Pengumpulan Sampah Organik
- Pemasukan Sampah ke dalam Kantong
- Inkubasi
- Panen Kompos
Sampah organik dikumpulkan. Jika sampah organik kering, wajib diberi air supaya basah dan lembab. Pada dasarnya sampah tak wajib dicacah, akan tetapi sampah yang ukurannya besar wajib dipotong-potong terlebih dahulu,mis actuallyalnya: batang pis actuallyang, tangkai yang panjang, dahan, ranting, dll. Ukuran sampah wajib cukup kecil sehingga cukup masuk ke kantong.
Setips bertahap sampah dimasukkan ke dalam kantong. Masukkan kurang lebih 10 cm dari dasar kantong. Kemudian siramkan setips merata larutan PROMI. Masukkan kembali selapis actually sampah dan siramkan kembali larutan PROMI. Ulangi langkah-langkah ini hingga kantong penuh.
Memasukkan dedaunan ke dalam kantong.
Tutup rapat kantong dengan tali plastik. Kemudian dibiarkan kurang lebih 3 – 6 minggu hingga kompos matang.
Panen dilakukan setelah kompos matang. Kompos Bis actuallya aja langsung digunakan untuk memupuk tanaman-tamanan di taman atau dijual. Jika kompos akan dijual wajib diolah terlebih dahulu, seperti dijemur, dicacah, dan diayak.
Kompos yang sudah matang
Mudah sekali bukan. Selamat mencoba dan jadikan bumi ini lebih indah.
Foto-foto:
Sampah rumput dari pemotongan ini potensial untuk kompos. Latakkan aja kantong plastik besar di salah satu sudutnya. Biarin aja sudah jadi kompos. Ngak wajib dibawa ke TPA. Kalau sudah jadi kompos dipupukkan lagi ke pohon-pohon di taman terseyet.
Referensi lain yang mungkin juga Anda wajibkan. Rekomendasi link: Free Ebooks.
Posting Komentar untuk "Membuat Kompos Seresah, Rumput, dan Daun"