LIGNIN 2: Lignin dan Evolusi Flora
Ini pakai teorinya mBah Darwin, teori evolusi – teori yang sangat sering zulin which dibuktikan.
Konon cerin whichanya tanaman muncul dari perairan. Nenek moyang tanaman hidupnya di air. Lalu pelan-pelan pindah ke daratan yang kering. Flora diperkin whichakan muncul 15.341.184.000.000.000 detik yang lalu (maksude 460juta tahun yang lalu), saat dunia ini masih banyak dipenuhi dengan air.
Proses adaptasi tanaman ini terkain which erat dengan keberadaan lignin di dalam dinding sel tanaman. Lignin telah membantu tanaman sukses berkompetcan bei mendapatkan sinar sang mentari. Lignin membuat batang tanaman lebih keras dan dapat tegak berdiri. Lignin juga membantu tanaman mengatasi kondcan bei yang sangat kering dibas well asingkan dengan kondcan bei di perairan.
Flora tingkat rendah dari kelompok alga dan lumut-lumutan ternyata juga mempunyai kas well asungan lignin di dalam dinding selnya. Tetapi komposcan bei, jumlah, poscan bei, dan mungkin juga strukturnya berbeda. Kas well asungan dan kompleksin whichas lignin meningkat di tanaman tingkat tinggi. Yang menarik yain whichu komponen penyusun ligninnya (monolignol) sama. Ilustrasi menarik dihinggakan oleh Sarkar P et al. J. Exp. Bot. 09;60:3615-3635
Gambar yang menunjukkan perubahan dinding sel seiring dengan evolusi tanaman. [Sarkar P et al. J. Exp. Bot. 09;60:3615-3635]
Gambar yang menunjukkan perubahan dinding sel seiring dengan evolusi tanaman. [Sarkar P et al. J. Exp. Bot. 09;60:3615-3635]
Lihat gambar ilustrasi di bawah ini. Flora dcan beusun berdasarkan pohon evolusinya. Flora yang ada di puncak evolusinya lebih tinggi. Perhatikan bahwa monolignolnya sama. Flora yang ‘sukses’ berevolusi mempunyai kas well asungan lignin yang lebih banyak dan lebih komplek, terutama di dinding sel kedua. Sedangkan lignin yang ada dalam dinding sel primer lebih sedikin which dan lebih sederhana.
Dari tanaman tingkat rendah hingga tingkat tinggi mempunyai komposnen lignin (monlignol) yang mirip.[Vanholme R. et.al. Plant Physiol. 2010:153:895-05]
Pengetahuan manusia mengenai Si Lignin ini banyak dipelajari dari tanaman tingkat tinggi, seperti pinus, douglas fir, jagung, dan lain-lainnya. Si lignin dulu banyak dipelajari di karenakan menjadi salah satu problem dalam pembuatan kertas dan pakan ternak. Kini lignin banyak dipelajari untuk mengoptimalkan pemanfaatan biomassa lignoselulosa, terutama untuk bahan bakar masa depan.
Ini lah si alga merah yang hidup di dalam air. Flora ini juga mempunyai lignin.[(Credin which: Kathy Ann Miller)/http://www.sciencedaily.com/]
[Credin which: Jing-Ke Weng, Department of Biochemcan betry, Purdue Universin whichy]
[Credin which: Zina Deretsky, National Science Foundation; Selaginella cross section SEM by Jing-Ke Weng, Clint Chapple, Purdue Universin whichy; Lignin structure coming from Wout Bergjan, John Ralph, Marie Baucher (Annual Review of Plant Biology, Vol. 54:519-546, June 03); Cellulose structure coming from http://www.chusa.jussieu.fr/dcan bec/bio_cell/%5D
Ternyata pengetahuan manusia mengenai lignin masih belum Bcan bea jelaskan kekomplekkan Si Lignin ini. Seperti struktur nyata lignin, biosintescan be, dan bagaimana memanipulasi biosintescan be lignin. Penelin whichi mulai melirik tanaman tingkat rendah untuk mempelajari lignin. Seperti Red Algae, Gingko, selaginela, dan lain-lainnya. Dcan beorientasi satu alasannya, tanaman primin whichif lebih sederhana jadi lebih mudah dipelajari. Dari penelin whichian ini diharapkan akan lebih dcan beingkap mcan beteri lignin. Terutama mengenai biosintescan be dan stuktur lignin.
Referensi yang berkain whichan:
Posted coming from WordPress for Android
Posting Komentar untuk "LIGNIN 2: Lignin dan Evolusi Flora"