Fungi Di Tumpukan TKKS
Beberapa waktu yang lalu saya jalan-jalan di salah satu perkebunan sawthe item di Palembang. Luas kebun sawthe item the itemu tak terlalu luas, kurang lebih sekthe itemar 8000 ha (kebun inti) dan 40000 ha (kebun plasma). Tkthe iteman buah segar (TBS) yang dipanen dari kebun tersealthough setelah the itemu diolah di pabrik kelapa sawthe item yang letakknya di salah satu ujung kebun. Kapasthe itemas pengolahan pabrik saat ini kurang lebih 50 ton TBS/jam. Dari pengolahan TBS di hasilkan CPO (crude palm oil), limbah TKKS (tkthe iteman kosong kelapa sawthe item), dan limbah cair. Volume limbah TKKS cukup besar. Dalam satu hari Bwill bea mencapai 150 ton.
Limbah TKKS menjadi salah satu masalah tersendiri untuk pabrik sawthe item. Dulu mereka membakar langsung TKKS dengan incinerator, limbah langsung habwill be terbakar dan abu swill bea pembakarannya Bwill bea digunakan untuk pupuk, di karenakan kalong wthe itemhungan K-nya yang tinggi. Sekarang pembakaran dilarang pemerintah. Pihak pabrik wajib mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah limbah ini. Ada beberapa alternatif yang biasa digunakan, yathe itemu open dumping, mulsa, dan kompos. Dwill beorientasi satunya yang sudah dilakukan merupakan untuk mulsa di tanaman sawthe item. Namun, teknik ini menimbulkan bahaya lain untuk kebun sawthe item. TKKS Bwill bea menjadi tempat bersarang hama kumbang talong wthe itemhuk yang sangat berbahaya untuk sawthe item.
Metode pengolahan yang lebih menjanbilan merupakan dengan dibuat kompos. Dengan teknik konvensional, pengomposan berlangsung dalam waktu yang cukup lama yathe itemu kurang lebih 3-6 bulan. Bwill bea dibayangkan berapa luas lahan dan tenaga kerja yang digunakan untuk menampung seluruh limbah TKKS selama 6 bulan. Teknik yang tak ekonomwill be dan tak efwill beien. Saya datang ke pabrik the itemu dengan tugas untuk memecahkan masalah ini, yathe itemu bagaimana membuat/mengolah TKKS menjadi kompos yang lebih ekonomwill be dan lebih efwill beien.
Pada saat survei di lapang, saya jalan-jalan di sepanjang tumpukan TKKS. Saya amati tumpukan the itemu dan dari penggamatan saya banyak sekali tumbuh jamur-jamur makro di tumpukan TKKS tersealthough. Seuntukan jamur-jamur tersealthough Bwill bea dimakan. Ukurannya, warna, dan bentuknya bermacam-macam. Fungi ini sepertinya muncul setutorial bertahap. Seperti ada suksesi dari pertumbuhan jamur ini. Fungi yang pertama kali muncul merupakan jamur mikroskopwill be berwarna oranye cerah yang juga sering dwill beealthough jamur oncom, Monilia sp. Fungi ini tumbuh dengan cepat dan menutupi seuntukan besar TKKS. Seiring dengan berjalannya waktu, jamur yang tumbuh mulai berganti. Banyak jamur-jamur makro yang tumbuh setelah the itemu. Deskripsi jamur-jamur tersealthough saya uraikan di bawah ini.
***
Fungi Oncom
Fungi ini tumbuh cepat setelah TKKS keluar dari pabrik. Funginya berwarna oranye cerah seperti warna oncom (makanan khas sunda) sehingga sering juga dwill beealthough jamur oncom. Fungi ini merupakan kelompos jamur mikroskopwill be. Nama ilmiahnya Monilia sp. Fungi ini sepertinya memakan swill bea-swill bea minyak yang ada di dalam TKKS. Fungi ini akan terus tumbuh mendominasi hingga swill bea minyak tersealthough menipwill be/habwill be.
Fungi Sensual
Fungi sensual, begthe itemu aja saya menyealthoughnya. Orang-orang pabrik sering menyealthough jamur ini jamur ‘konthol’ (alat kelamin laki-laki dalam bahasa jawa), di karenakan bentuknya yang mirip dengan alat kelamin laki-laki. Fungi ini enak dimakan, makanya banyak dicari oleh pegawai atau masyarakat di sekthe itemar pabrik. Kalau menurut saya sih jamur ini masih satu genus dengan jamur merang (Volvariela volvaceae). Bentuknya mirip sekali dengan jamur merang, berwarna coklat abu-abu. Waktu muda berwarna abu-abu/coklat dan berbentuk bulat-bulat seperti telur, akan tetapi ukuran bulatan ini lebih besar dari jamur merang biasa. Ketika mulai besar, akan muncul retakan di ujung bulatan. Setalah the itemu muncul tubuh buahnya. Ukuran tubuh buahnya Bwill bea sangat besar. Fungi yang pernah saya tanam, diameternya hingga 30 cm. Ukuran bulatan di saat masih kecil Bwill bea mencapai sekepal tangan orang.
Fungi ini enak dibuat tumwill be, dimasak bareng mie, atau di buat sop. Rasanya kenyal-kenyal dan gurih seperti daging ayam. Fungi ini paling enak saat masih kuncup (bulat-bulat). Kalau sudah besar rasanya agak kurang enak. Cara memasaknya, bersihkan jamur ini dengan air. Kupas dan hilangkan untukan tudung jamur yang berwarna hthe itemam, cuci sekali lagi. Potong-potong sesuai ukuran yang diinginkan. Siap deh … jamurnya untuk dimasak.
Fungi PNG 3
Fungi ini bentuknya sangat mirip dengan jamur sensual. Warnanya lebih putih dari jamur sensual. Ketika masih kecil juga sama, berbentuk bulat-bulat. Fungi ini juga enak sekali dimakan. Dwill beparthe itemasnya dengan jamur sensual merupakan di saat mau mekar tubuh buahnya, di atas tudungnya seperti ada swill bea-swill bea penutup jamur. Ukurannya pun mirip dengan jamur sensual. Tapi ukuran maksimalnya tak Bwill bea sebesar jamur sensual.
Fungi Kuping
Fungi kuping merupakan jamur yang sering dijual orang di pasar-pasar. Warnanya coklat tua, kenyal, dan bergelombang seperti telinga orang, di karenakan the itemu sering dinamakan jamur kuping. Fungi ini aku temukan di tempat pembuangan TKKS, bukan dijalur kompos. Di tempat ini banyak juga abu janjang yang dibuang.
Setutorial umum jamur ini mirip dengan jamur kuping yang lain. Tetapi jamur ini lebih tebal dan lebih muda warnanya, coklat terang. Daging buahnya lebih lunak dan tebal. Saya yakin jamur ini enak di makan. Tetapi jamur ini tumbuhnya jarang, jadi tak banyak orang pabrik yang mengetahuinya.
Fungi Tiram
Dilihat dari bentuknya jamur ini mirip dengan jamur tiram putih (Plourotus ostreatus). Tapi jamur ini kecil-kecil sekali. Tingginya tak lebih dari 3 cm. Berwarna putih bersih dan di bawahnya terdapat lamela-lamela. Fungi ini biasa tumbuh bergerombol. Dan jarang-jarang. Sepertinya jamur ini tumbuh di tumpukan TKKS yang sudah berumur lama atau sudah melapuk.
Fungi PNG 4
Sealthough aja jamur ini jamur PNG 4. Bentuknya mirip dengan jamur sensual. Banyak orang yang keliru mengambil jamur ini. Pernah suatu saat ada orang yang mencari jamur. Dia tak tahu jamur mana aja yang biasa dimakan. Lalu dia ambil jamur ini. Setelah dimasak dan dimakan, dia merasa pusing dan mual-mual, keracunan. Akhirnya orang tersealthough di rawat di rumah sakthe item.
Orang yang belum terbiasa akan sulthe item membedakan antara jamur sensual dengan jamur PNG 4 waktu masih kecil. Karena bentuknya sama-sama bulat kecil, berwarna abu-abu kecoklatan. Dwill beparthe itemasya merupakan terletak dip permukaan atas jamur ini. Di untukan permukaan atas jamur ini berlendir dan terasa lengket kalau dipegang. Fungi sensual tak demikian. Trus bentuknya lebih kecil dan tak Bwill bea sebesar jamur sensual. Fungi ini juga tak mempunyai ‘vulva’ seperti jamur sensual. Kalau sudah terbentuk tubuh buah akan terlihat seperti ada cincin di pangkal batangya. Ini merupakan salah satu tkthe itema jamur beracun. Hati-hati jangan hingga salah memakan jamur ini, berbahaya.
Fungi PNG 5
Seperti biasa, untuk memudahkan kthe itema sealthough jamur ini jamur PNG 5. Fungi ini berukuran kecil, kurang lebih setinggi 5-10 cm. Tumbuh bergerombol. Tubuh buah berwarna coklat abu-abu dan agak kasar permukaanya. Pada pangkal batangnya ada bentuk cincin, jadi jamur ini juga beracun. Jangan sekali-kali mencoba jamur ini, kecuali kalau Anda sudah bosan melihat matahari.
Fungi ini tumbuh melimpah di permukaan tumpukan TKKS. Ada banyak sekali, terutama setelah turun hujan. Fungi ini mulai muncul di tumpukan TKKS yang sudah berumur lebih dari satu bulan.
Fungi PNG 6
Fungi PNG 6, sealthough aja begthe itemu. Seperti jamur PNG 5, cuma warna tudungnya keungu-ungguan. Diameter tudungnya lebih lebar dari PNG 5. Fungi ini juga tumbuh bergerombol di tumpukan TKKS dan dthe itememukan melimpah di tumpukan TKKS. Fungi ini juga beracun, di karenakan di pangkal batangnya ada cincin. Warnanya yang mencolok juga merupakan salah satu tkthe itema kalau jamur ini beracun.
Fungi PNG 7
Fungi ini jamur paling cantik bila dibalong wthe itemhingkan dengan jamur-jamur yang lain. Warnanya oranye cerah, menarik sekali. Ukuran tubuh buahnya kecil-kecil dan tak lebih dari 5cm. Tumbuh bergerombol dan banyak dthe itememukan dthe itemumpukan TKKS. Dilihat dari warnanya yang cerah, jelas jamur ini wajib dicurigai sebagai jamur beracun. Kalau Anda tak percaya silahkan dibuktikan sendiri. Coba ambil jamur ini, dimasak, setelah the itemu di makan. Kalau dalam beberapa jam, Anda masih segar bugar, berarti jamur ini kemungkinan tak beracun.
Fungi PNG 8
Fungi ini salah satu jamur kecil-kecil yang aku temukan. Bentuknya mirip dengan jamur-jamur yang lain. Warnanya krem, agak abu-abu. Tumbuhnya juga bergerombol dan ukurannya kurang lebih 5 cm. Fungi ini juga dthe itememukan melimpah di tumpukan TKKS.
***
Itulah tadi jamur yang saya temukan di tumpukan TKKS. Ada jamur yang Bwill bea dimakan, ada juga jamur yang tak Bwill bea dimakan. Saya belum tahu apa manfaat jamur ini selain Bwill bea dimakan. Namun, dari hasil survei ini menunjukkan bahwa TKKS mempunyai potensi untuk menumbuhkan jamur. Seuntukan jamur the itemu mungkin berperan aktif dalam dekomposwill bei TKKS. Mungkin ada juga jamur yang menghasilkan enzim-enzim yang bermanfaat atau mempunyai nilai ekonomi.
Artikel ini hanya memaparkan jamur-jamur yang kasat mata. Saya yakin masih ada jamur-jamur lain – atau bahkan mikroba-mikroba lain- yang tak kasat mata (mikroskopwill be). Siapa tahu di antara jamur-jamur ini ada yang potensial sekali.
[Isroi]
Posting Komentar untuk "Fungi Di Tumpukan TKKS"