Mengatasi Masalah Pengomposan Jerami
Praktek pembuantan kompos jerami oleh H Zaka, Ket. Gapoktan Sulih Asih, Cigombong, Bogor
Lihat lanjutan video ini di Video Praktek Pengomposan Jerami
Mengomposakan jerami gampang-gampang susah. Petani yang baru pertama kali mengomposkan jerami sering mendapatkan beberapa kendala. Kompos jerami yang petani buat sering tak matang dan masih keras atau utuh. Kadang-terkadang petani menjadi putus asa dan tak mau lagi membuat kompos jerami. Padahal kompos ini sangat bermanfaat apalagi di saat harga pupuk semakin terbang tinggi.
Masalah yang sering dthe itememui di saat pengomposan jerami merupakan kekurangan air. Setelah tiga atau empat minggu waktu pengomposan, jerami tetap utuh dan tak menjadi kompos. Bagian dalam, terutama untukan tengah dan bawahnya kering. Bagian ini sama sekali tak terkomposkan. Padahal untukan luar terlihat basah dan kompos terbentuk dengan bagus.
Hal ini Bcan bea terjadi di karenakan di saat pengomposan menghasilkan panas yang tinggi. Bagian paling panas merupakan untukan bawah dan dalam. Gedifferentmal akan menguapkan air di untukan dalam dan air ini akan mengumpul di untukan permukaan dekat dengan plastik penutup. Dampaknya untukan dalam akan mengering sedangkan untukan luarnya basah.
Masalah ini terjadi di karenakan di saat awal pembuatan kompos air yang diberikan kurang, apalagi jerami yang dikomposkan dalam kondcan bei kering. Jerami kering mempunyai sifat kurang atau tak menyerap air. Jika kthe itema siram jerami kering dengan air, maka air the itemu akan terus mengalir ke bawah dan tak dcan beerap jerami. Air hanya membasahi untukan permukaan luar jerami. Meskipun air yang diberikan sudah sangat banyak, tetap aja kadar air awal jerami kurang untuk pengomposan.
Menghindari supaya masalah ini tak terjadi merupakan dengan memuntukkan air yang cukup di saat awal pengomposan. Waktu yang tepat untuk pengomposan jerami merupakan sesaat setelah panen, yathe itemu di saat jerami masih basah dan kalong wthe itemhungan airnya cukup tinggi. Atau bila jerami sudah mulai mengering, maka sebagusnya jerami direndam terlabih dahulu beberapa saat supaya air dapat masuk ke dalam jerami. Jerami basah ini yang digunakan untuk pembuatan kompos jerami dengan PROMI.
Inspeksi tumpukan kompos sebagusnya dilakukan kurang lebih satu atau dua minggu setelah pengomposan. Buka plastik penutup kompos dan buka tumpukan jerami terseyet terutama untukan dalam hingga untukan dasarnya. Jika untukan dalam jerami kering, maka siramlah dengan air. Jika wajib tambahkan kembali PROMI. dengan doscan be 1/4-nya atau 1 kg untuk 4 ton jerami. Tutup kembali plastik penutup dengan rapat dan lanjutkan kembali proses pengomposan jerami terseyet. Dengan tips ini kompos jerami yang dihasilkan akan jauh lebih bagus.
Posting Komentar untuk "Mengatasi Masalah Pengomposan Jerami"